Miliki 5 Motif Batik, Gambarkan Kekayaan Budaya dan Jatidiri Majalengka
MAJALENGKA (CT) – Ciri khas pakaian bangsa Indonesia yakni batik telah mendapat pengakuan dunia internasional, kini batik tidak hanya dimiliki oleh Pekalongan, namun hampir semua Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk di Jawa Barat memiliki motif batik khas tersendiri seperti halnya Kabupaten Majalengka yang memiliki lima motif batik khas Majalengka.
Budayawan dan Sejarawan Majalengka Rais Purwacarita mengatakan motif-motif Batik Majalengka yaitu Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Gedong Gincu dan Lauk Ngibing. “Lima motif batik itu merupakan kekhasan jatidiri dan asli menggambarkan ciri Kabupaten Majalengka,” kata Rais, Rabu (08/04).
Ia menjelaskan motif batik Kota Angin bersumber dari julukan Majalengka sebagai Kota Angin karena angin kencang yang selalu berhembus di kota ini sepanjang tahunnya. Motif Kota Angin ini nampak lebih gagah dan maskulin. Sedangkan motif batik Mangga Gedong Gincu, kata Rais diambil dari banyaknya pohon mangga gincu yang hampir ditemui di tiap halaman rumah warga Majalengka.
Lebih lanjut Rais menjelaskan untuk motif Lauk Ngibing mengandung arti lauk itu ikan dan ngibing itu menari dalam bahasa Sunda berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan jika warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau empang. “Bahkan lauk ngibing ini ada patungnya yaitu patung ikan di Bunderan Munjul gerbang Majalengka kota,” jelasnya.
Selanjutnya menurut Rais batik motif Simbar Kencana Simbar Kencana merupakan cerita rakyat warga Majalengka tepatnya berasal dari Kecamatan atau dulunya dikenal sebagai Kerajaan Talaga Manggung. Nama Simbar Kencana merupakan nama Ratu yang memimpin kerajaan Talaga Manggung yang menguasai lebih dari wilayah Kabupaten Majalengka saat ini.
Kemudian Rais mengatakan batik motif Nyi Rambut Kasih diambil dari nama salah satu tokoh sejarah yang legendaris dan diceritakan pernah menjadi Ratu di Kerajaan Sindangkasih, cikal bakal Kabupaten Majalengka sekarang. Kini Corak Nyi rambut Kasih memiliki keunikan dan kelembutan sendiri bahannya lebih halus dan elegant nyata.
Lebih lanjut Rais menjelaskan beragam motif yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa gambar seperti senjata kujang, mahkota dan buah Maja yang masing-masing mempunyai arti tersendiri.
Ia menjelaskan motif lambang kujang yang merupakan lambang dari kerajaan Padjadjaran pada waktu itu kerajaan Talaga Manggung dan Kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan kerajaan Padjadjaran dimana putra mahkota Kerajaan Padjajaran mempersunting putri dari kerajaan Talaga Manggung.
“Sedangkan motif batik mahkota sendiri merupakan mahkota Ratu Simbar Kencana yang dikenakan Ratu dari kerajaan Talaga Manggung,” jelasnya.
Rais menjelaskan motif batik buah Maja merupakan salah satu buah yang menjadi kekhasan kerajaan Sindangkasih yang sekarang dijadikan sebagai nama Kabupaten Majalengka. Terpisah Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kab. Majalengka H. Ahmad Suswanto mengatakan Kelima motif batik khas Majalengka merupakan ciptaan seniman batik Herry Suhersono dari Kecamatan Palasahyang telah dipatenkan.
“Agar mengenal dan mencintai batik khas Majalengka, sehari dalam sepekan para PNS di lingkungan Pemkab dan siswa-siswa sekolah memakai batik khas Majalengka ini,” ungkapnya. (Abduh)
Budayawan dan Sejarawan Majalengka Rais Purwacarita mengatakan motif-motif Batik Majalengka yaitu Simbar Kencana, Nyi Rambut Kasih, Kota Angin, Gedong Gincu dan Lauk Ngibing. “Lima motif batik itu merupakan kekhasan jatidiri dan asli menggambarkan ciri Kabupaten Majalengka,” kata Rais, Rabu (08/04).
Ia menjelaskan motif batik Kota Angin bersumber dari julukan Majalengka sebagai Kota Angin karena angin kencang yang selalu berhembus di kota ini sepanjang tahunnya. Motif Kota Angin ini nampak lebih gagah dan maskulin. Sedangkan motif batik Mangga Gedong Gincu, kata Rais diambil dari banyaknya pohon mangga gincu yang hampir ditemui di tiap halaman rumah warga Majalengka.
Lebih lanjut Rais menjelaskan untuk motif Lauk Ngibing mengandung arti lauk itu ikan dan ngibing itu menari dalam bahasa Sunda berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan jika warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau empang. “Bahkan lauk ngibing ini ada patungnya yaitu patung ikan di Bunderan Munjul gerbang Majalengka kota,” jelasnya.
Selanjutnya menurut Rais batik motif Simbar Kencana Simbar Kencana merupakan cerita rakyat warga Majalengka tepatnya berasal dari Kecamatan atau dulunya dikenal sebagai Kerajaan Talaga Manggung. Nama Simbar Kencana merupakan nama Ratu yang memimpin kerajaan Talaga Manggung yang menguasai lebih dari wilayah Kabupaten Majalengka saat ini.
Kemudian Rais mengatakan batik motif Nyi Rambut Kasih diambil dari nama salah satu tokoh sejarah yang legendaris dan diceritakan pernah menjadi Ratu di Kerajaan Sindangkasih, cikal bakal Kabupaten Majalengka sekarang. Kini Corak Nyi rambut Kasih memiliki keunikan dan kelembutan sendiri bahannya lebih halus dan elegant nyata.
Lebih lanjut Rais menjelaskan beragam motif yang didesain dalam batik ciri khas Majalengka diambil dari sejarah para leluhur Majalengka. Didalam motif batik khas Majalengka ini terdiri dari beberapa gambar seperti senjata kujang, mahkota dan buah Maja yang masing-masing mempunyai arti tersendiri.
Ia menjelaskan motif lambang kujang yang merupakan lambang dari kerajaan Padjadjaran pada waktu itu kerajaan Talaga Manggung dan Kerajaan Sindangkasih memiliki hubungan erat dengan kerajaan Padjadjaran dimana putra mahkota Kerajaan Padjajaran mempersunting putri dari kerajaan Talaga Manggung.
“Sedangkan motif batik mahkota sendiri merupakan mahkota Ratu Simbar Kencana yang dikenakan Ratu dari kerajaan Talaga Manggung,” jelasnya.
Rais menjelaskan motif batik buah Maja merupakan salah satu buah yang menjadi kekhasan kerajaan Sindangkasih yang sekarang dijadikan sebagai nama Kabupaten Majalengka. Terpisah Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kab. Majalengka H. Ahmad Suswanto mengatakan Kelima motif batik khas Majalengka merupakan ciptaan seniman batik Herry Suhersono dari Kecamatan Palasahyang telah dipatenkan.
“Agar mengenal dan mencintai batik khas Majalengka, sehari dalam sepekan para PNS di lingkungan Pemkab dan siswa-siswa sekolah memakai batik khas Majalengka ini,” ungkapnya. (Abduh)
sumber : http://www.cirebontrust.com/miliki-5-motif-batik-gambarkan-kekayaan-budaya-dan-jatidiri-majalengka.html
Komentar
Posting Komentar