Cara Membuat Boboko Ala Kota Angin

boboko majalengka
Himmaka- Tahukan Anda Boboko? Boboko adalah suatu tempat untuk mencuci beras atau wadah nasi. Boboko terbuat dari bambu yang dianyam rapat, berbentuk bundar cembung dengan kaki segi empat yang disebut soko. Sisi permukaan wadah diberi wengku yang dililitkan dengan bambu tali.

Kerajinan tangan ini merupakan salah satu bentuk kerajinan tangan yang bukan hanya dijadikan pajangan atau hiasan tetapi yang paling sering dimanfaatkan dari boboko ini adalah sebagai tempat nasi, mencuci beras ketika akan dimasak dan masih banyak lagi manfaatnya tergantung dari kebutuhan pemanfaatan boboko ini.


Di beberapa daerah boboko memiliki bentuk yang variatif misalnya saja di desa Mindi terkenal dengan boboko belangan, daerah leuwikujang terkenal dengan boboko aten-aten, trajaya terkenal dengan boboko belangan tutup.

Di beberapa desa yang ada di Kabupaten Majalengka pengrajin anyaman bambu Boboko ini sangat banyak dan bervariatif jenisnya. Boboko di produksi di berberapa desa diantaranya Desa Mindi, Leuwikujang, Nanggerang, Patuanan, Trajaya, Kumbung, Leuwilaja, Rajawangi, Buniwangi, dan beberapa desa lainnya di kabupaten Majalengka.

Beberapa tahapan proses pembuatan boboko Khas Majalenga :

1. Ngirat
Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dalam pembuatan boboko. Ngirat dalam istilah disini adalah proses pembuatan boboko untuk melakukan kegiatan memotong, megukur, membersihkan bambu yang masih dalam bentuk

2. Ngahuwaan atau Ngaraut
Tahapan kedua setelah ngirat adalah “ngaraut” pada tahapan ini merupakan tahapan membersihkan dan menghaluskan bambu yang sudah dipotong sesuai ukuran yang dinginkan sehingga menghasilkan potongan-potongan bambu yang bersih dan halus

3. Miritan
Merupakan tahapan awal menganyam, miritan berawal dari kata birit dalam bahasa Indonesia adalah membuat pantat artinya proses menganyam untuk menghasilkan dasar boboko. Jumlah birit biasanya berjumlah 24 buah untuk jenis boboko unyil

4. Mucuan
Merupakan tahap membuat sudut. Boboko ini biasanya memiliki empat sudut yang lancip berbentuk kerucut yang nantinya dijadikan penopang dalam proses pembuatan nyokoan

5. Nyarungsuman
Nyarungsum merupakan proses menyulam jumlah birit. Setelah proses mucuan dilakukan maka langkah berikutnya adalah nyarungsum yang merupakan langkah menambah jumlah butiran sehingga akan menghasilkan boboko yang lebih kembung

6. Ngepangan
Tahap ini merupakan tahap menganyam yang paling lama, pada tahap ngepangan banyak sekali berbagai model motifnya. Ada yang motif bintang, dan ada juga yang biasa 2 x 2 atau tindih 2

7. Ngawengkuan
Merupakan tahapan membuat simetris atas yang merupakan tempat untuk menopang tali atau tahapan nalikeun dalam bahasa sundanya.

8. Nalikeun
Merupakan proses mengikat hasil dari ngawengkuan bahanya biasanya terbuat dari plastic tetapi kalo jaman dahulu masih terbuat dari bambu.

9. Nyokoan
Merupakan tempat untuk menopang boboko pada bagian bawah

10. Ngantet
Merupakan tahapan akhir untuk biasanya proses ngantet ini jumlah boboko berjumlah 20 atau 1 kodi.

Demikian mengenai kerajinan tangan dari bambu ini. semoga bermanfaat.(muy)

sumber : bakul tutup majalengka
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KIBAR BAKTI SOSIAL 2024: Aktualisasi Peran Mahasiswa Asal Majalengka Dalam Pengembangan Potensi Lokal Melalui Pengabdian Sosial Interdisipliner Demi Terciptanya Majalengka Sejahtera

DAMPAK PEMBANGUNAN BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) KERTAJATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAJALENGKA

HIMMAKA SPORT 2024: “Membangun Kesehatan Melalui Olahraga Dengan Semangat Tinggi, Menjunjung Sportivitas Serta Mempererat Rasa Kekeluargaan”